kala itu aku baru mengenalmu
tapi rasanya aku percaya denganmu
hingga akhirnya ku berikan sebongkah rasa
kubungkus dengan indah
ditambah pita merah
ku berikan padamu dengan utuh tanpa cela
dan kamu menyebutnya cinta
hingga akhirnya ku berikan sebongkah rasa
kubungkus dengan indah
ditambah pita merah
ku berikan padamu dengan utuh tanpa cela
dan kamu menyebutnya cinta
iya cinta
cinta yang ku rawat setelah luka panjang hingga akhirnya pulih dan utuh
cinta yang ku rawat setelah luka panjang hingga akhirnya pulih dan utuh
tapi nyatanya feelingku masih saja tak pandai menerka mana yang mesti ku percaya mana yang tidak
dengan mudah kamu porak porandakan semua
pecah belah tak bernyawa
bukan lagi luka yang ku dapat
tapi hilang rasa
hingga tak ada lagi yang tersisa
pecah belah tak bernyawa
bukan lagi luka yang ku dapat
tapi hilang rasa
hingga tak ada lagi yang tersisa
aku yang takut terhadap gelap
kini diselimuti gelap hingga lelap
kini diselimuti gelap hingga lelap
aku yang takut sendiri
kini menyendiri dipojok sisi
kini menyendiri dipojok sisi
aku yang pandai bercerita
kini tak bisa lagi berkata kata
kini tak bisa lagi berkata kata
aku yang benci sunyi
kini hobi ditemani sepi
kini hobi ditemani sepi
aku, aku yang selalu berbicara pada dinding dalam gelap
aku, aku yang selalu berfikir dalam lelap
aku, aku yang selalu berfikir dalam lelap
aku, aku yang selalu mengulang semua ucapanmu
aku, aku yang menyesal mengenalmu
aku, aku yang menyesal mengenalmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar